MARILAH MEMPERBANYAK ZIKIR
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama ALLAH, zikir yang sebanyak-banyaknya. dan bertasbihlah kepada-Nya pagi dan petang”. (Al-Ahzab; 33 : 41-42)
Ayat diatas merupakan perintah bagi orang-orang yang beriman untuk senantiasa berzikir. Sepengetahuan saya satu-satunya perintah untuk melakukan sesuatu amal dengan sebanyak-banyaknya adalah perintah berzikir. Amalan lain tidak ada yang disuruh oleh Allah untuk dilakukan sebanyak-banyaknya. Tidak ada perintah untuk shalat sebanyak-banyaknya, berinfaq sebanyak-banyaknya, puasa sebanyak-banyaknya, ataupun menunaikan ibadah haji berulang-kali. Namun untuk berzikir mengingat Allah dengan bertasbih mensucikan-Nya kita dituntut untuk melakukannya sebanyak-banyaknya.
Pada berbagai ayat-ayat yang lain dapat pula difahami betapa pentingnya kita melakukan zikir sebanyak-banyaknya, dimana Allah menyuruh untuk ingat kepada-Nya di segala waktu dan keadaan, dengan santun dan tawadhuk:
Ayat diatas merupakan perintah bagi orang-orang yang beriman untuk senantiasa berzikir. Sepengetahuan saya satu-satunya perintah untuk melakukan sesuatu amal dengan sebanyak-banyaknya adalah perintah berzikir. Amalan lain tidak ada yang disuruh oleh Allah untuk dilakukan sebanyak-banyaknya. Tidak ada perintah untuk shalat sebanyak-banyaknya, berinfaq sebanyak-banyaknya, puasa sebanyak-banyaknya, ataupun menunaikan ibadah haji berulang-kali. Namun untuk berzikir mengingat Allah dengan bertasbih mensucikan-Nya kita dituntut untuk melakukannya sebanyak-banyaknya.
Pada berbagai ayat-ayat yang lain dapat pula difahami betapa pentingnya kita melakukan zikir sebanyak-banyaknya, dimana Allah menyuruh untuk ingat kepada-Nya di segala waktu dan keadaan, dengan santun dan tawadhuk:
- setelah selesai shalat dan dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisaa’; 4 : 103)
- diwaktu pagi, dan petang, “Hai Orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pagi dan petang”. (Al-Ahzab; 33 : 41-42)
- didalam hati dengan merendahkan diri, rasa takut dan tidak mengeraskan suara “Dan sebutlah (nama) Tuhan-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raaf; 7 : 205)
- diwaktu pagi, petang dan malam “Dan sebutlah nama Tuhan-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari”. (Al-Insaan; 76 : 25-26)
- dalam keadaan bersabar, dan disegala waktu “Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah sambil memuji Tuhan-mu sebelum terbit matahari dan setelah terbenamnya. Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya dimalam hari dan setiap selesai sembahyang”. (Qaaf; 50 : 39 – 40)
- diwaktu malam hari dan siang hari: “Dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari, dan pada waktu-waktu disiang hari, supaya kamu merasa senang”. (Thaahaa; 20 : 130)
- diwaktu petang hari, diwaktu subuh, diwaktu zuhur: “Maka bertasbihlah kepada Allah diwaktu kamu berada di petang hari, dan waktu kamu berada diwaktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi, dan diwaktu kamu berada diwaktu zuhur”. (Ar-Ruum; 30 : 17 – 18)
- pada waktu menunggu ketetapan Allah dan waktu bangun berdiri: “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhan-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhan-mu ketika kamu bangun berdiri”. (Ath-Thuur; 52 : 48)
- diwaktu malam dan diwaktu fajar: “Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat dimalam hari dan diwaktu terbenam bintang-bintang (diwaktu fajar)”. (Ath-Thuur; 52 : 49)
- disela-sela kesibukan sehari-hari:
“Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhan, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan”. (Al-Muzzammil; 73 : 7 – 8 )
Dari berbagai ayat-ayat diatas, kiranya kita dapat menarik kesimpulan bahwa berzikir dan bertasbih itu diperintahkan oleh Allah untuk dilakukan dengan cara yang santun dan tawadhuk yaitu:
- sebanyak-banyaknya,
- disetiap waktu,
- setiap selesai shalat,
- dalam setiap keadaan,
- dalam keadaan bersabar,
- ketika akan bangun berdiri,
- di dalam hati,
- merendahkan diri (kepada Allah),
- dengan rasa takut (terhadap Allah),
- tidak mengeraskan suara
Akhirnya marilah kita sama-sama merenungkan perintah Allah untuk bertasbih dengan menyebut nama-Nya Yang Maha Besar, yang dikemukakan dalam ayat berikut:
“Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu Yang Maha Besar”. (Al-Waaqi’ah; 56 : 96)
Semoga Allah memberi kita kemudahan dan keikhlasanan untuk senantiasa memperbanyak zikir. (SYB)